Pada awal Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat kabinet terbatas dengan memanggil seluruh menteri ke Istana Negara.
Pemanggilan seluruh menteri secara mendadak ini bukanlah hal biasa. Beberapa analis politik menduga pertemuan ini berkaitan dengan:
- Evaluasi 100 Hari Kerja Kabinet – Sejak dilantik, pemerintahan Prabowo-Gibran telah menjalankan sejumlah program prioritas. Pertemuan ini mungkin menjadi momen evaluasi capaian dan tantangan.
- Respons Terhadap Krisis Global – Dinamika ekonomi dan politik dunia, seperti fluktuasi harga energi dan ketegangan geopolitik, bisa menjadi pembahasan utama.
- Persiapan RAPBN 2026 – Pemerintah mungkin mulai menyusun arah anggaran tahun depan dengan fokus pada program strategis seperti ketahanan pangan dan infrastruktur.
- Isu Dalam Negeri – Kenaikan harga komoditas, stabilitas keamanan, atau percepatan pembangunan mungkin masuk dalam agenda.
Masyarakat menantikan pengumuman kebijakan baru atau langkah konkret pemerintah dalam menangani berbagai tantangan, seperti:
- Inflasi dan kesejahteraan rakyat
- Percepatan pembangunan infrastruktur
- Kebijakan energi dan subsidi
- Strategi diplomasi Indonesia di kancah global
Beberapa pengamat politik menyebut pertemuan ini sebagai “krisis meeting”, sementara lainnya melihatnya sebagai langkah rutin untuk memperkuat koordinasi kabinet. Media sosial juga ramai membicarakan kemungkinan adanya reshuffle kabinet, meski belum ada konfirmasi resmi.
Menanti Pengumuman Resmi dari Istana
Hingga saat ini, Istana belum merilis pernyataan resmi terkait detail pertemuan ini. Namun, langkah Prabowo memanggil seluruh menteri menunjukkan keseriusannya dalam mengawal kinerja pemerintahan.