LG Energy Solution (LGES), secara resmi membatalkan rencana investasi senilai US$ 9,8 miliar (Rp128,8 triliun).
Ketidakpastian Regulasi dan Insentif
Salah satu faktor utama pembatalan ini adalah ketidakjelasan regulasi dan insentif dari pemerintah Indonesia. LGES kabarkan menunggu kepastian terkait insentif fiskal dan kemudahan impor bahan baku.
Perubahan Strategi Bisnis Global LG
LGES disebut sedang mengalihkan fokus ke pasar lain, seperti Amerika Serikat dan Eropa, yang menawarkan paket insentif lebih menarik melalui U.S Inflation Reduction Act (IRA) dan kebijakan hijau Uni Eropa.
Penurunan Permintaan Global Baterai EV
Ada kekhawatiran kelebihan pasokan (oversupply) baterai EV di pasar global, sehingga LGES lebih memilih menunda ekspansi ke negara baru, termasuk Indonesia.
Apa Langkah Pemerintah ke Depan?
Agar tidak kehilangan investor besar lagi, pemerintah perlu:
- Mempercepat penyelesaian regulasi terkait insentif baterai EV.
- Meningkatkan kemudahan berbisnis dan kepastian hukum.
- Memperkuat kerja sama dengan perusahaan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada investor asing.
Pembatalan investasi LGES merupakan pukulan telak bagi industri baterai EV Indonesia, tetapi juga menjadi peringatan agar pemerintah lebih agresif dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Jika kebijakan dan insentif dapat diperbaiki, bukan tidak mungkin Indonesia masih bisa menarik pemain besar lain di masa depan.